CERPEN

Pada sore hari kamu semua teman-teman lagi pada ingin main sepak bola, namun bolanya dalam kondisi rusak parah. Sebagian bolanya ada yang bolong lalu kami tambal dengan menggunakan lem yang bermerek Chastol ( cepat kering mudah rusak) tak sampai disitu, bolanya sudah dilem terus bola tersebut kami mau di isi angin dan sekarang kami kewalahan di Compresor.  Sekedar info jarak kota dengan kampung saya sangatlah jauh butuh waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai di kota. Tambah lagi jalan dari kampung saya menuju ke kota sangat rusak parah akibat kurang perhatian dari pemerintah. Bukannya kami tidak bisa membeli bola ya teman-teman, biasanya kami patungan untuk membeli bolanya, hanya saja uang kerja harian kami pada saat itu terimanya agak telat. Kewalahan di kampung saya tidak ada kompresor bro, kecuali pompa manual ( terserah di kampung kalian namanya apa, intinya dikampung saya namanya pompa) kamipun mendatangi rumah yang berada tak jauh dari lapangan bola sepak untuk meminjamkan pompa. Sambil menunggu teman-teman yang  pergi meminjam pompa, saya dan teman-teman yang lain pun berusaha mengisi angin bolanya dengan menggunakan tipuan pake mulut ( pur lemu'u) namanya usaha ya teman-teman. Teman yang pergi pinjam pompa dia sudah pulang namun, tidak ada ventil( ventil khusus untuk bola). Segala usaha kami yang sudah lakukan bersama teman-teman, namun bolanya tak kunjung terisi angin. Tiba-tiba di situasi yang sangat rumit, pusing, dan konyol Bapak Serfas mengeluarkan ide mutiaranya. Bapak Serfas mengambilkan sebuah sedotan air mineral yang berukurang kecil di sambungkan ke pompa. Lalu, ditusuk kelubang pengisi angin pada bola tersebut dan hasil nya tercapai juga Teman-teman. Dalam keadaan yang sangat gembira dan senang kamipun mulai turun lapangan bola sepak bersiap untuk bermain. Pas kami semua sampe di tengah lapangan, tiba-tiba terdengar suara Guntur dan diikuti dengan hujan dan kami semuapumg bergegas pulang kerumah masing-masing.

Sekian dan terimakasih??